Menu

Mode Gelap
Polsek Jatinegara Gelar Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim, Wujud Kepedulian di Balik Seragam Polsek Pulogadung Amankan Aksi Damai AMPUH Sultra di Kantor Dirjen Bea Cukai Polsek Cipayung Amankan Penandatanganan Nota Kesepahaman Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak di Era Digital Patroli Dialogis Unit Samapta Polsek Matraman: Menguatkan Sinergi dengan Warga untuk Cegah Tawuran dan Kejahatan di Malam Hari Dekat dengan Warga, Polisi Jaga Lingkungan Aman di RW 05 Palmeriam Polisi Sambangi Sekolah, Cegah Tawuran dan Jaga Lingkungan Aman di Utan Kayu Selatan

Berita Pendidikan

Pengurus Pusat Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) Berkolabrasi Bersama Sidina Community Gelar Sosialisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia

badge-check


Pengurus Pusat Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) Berkolabrasi Bersama Sidina Community Gelar Sosialisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Perbesar


Jakarta, Kilas Negeri – Bertempat di Sekretariat DPP Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) di Jl.Raya Bogor KM 20 No.117/B Kramat Jati, Jakarta Timur, Pengurus DPP Gerakan Pendidikan Indonesia Baru berkolabrasi bersama Sidina Community, menggelar Sosialisasi 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat.

Yang mempresentasikan sosialisasi tersebut Evi Fatmawati,AMD yang merupakan Fasilisator dari Sidina Community, yang sekaligus sebagai Koordinator Departemen Humas DPP GPIB.

Sosialisasi tersebut diikuti oleh peserta dari Jajaran Pengurus DPP dan DPW GPIB DKI Jakarta antara lain dari Pengurus DPP GPIB dihadiri oleh Ketua Umum DPP GPIB Ir.Agung Karang, Seketaris Jenderal DPP GPIB H.Toto Yuhendarto, SE, Tina Permata Sari, SE, S.Com (Ketua Humas
DPP.GPIB), Lis Nur Fajar (Wabendum 1), Lili Setiawati (Departemen Kurikulum, Kesiswaan, Literasi, Olah raga & Seni Budaya), Retno Samiaji (Departemen Sosial), Sedangkan dari pengurus DPW GPIB Provinsi DKI Jakarta yang hadir adalah
Sonya Simorangkir, Rahayu Dessy, Nurhayati , Suhana, Yenti, dan Nani Wijaya, Rabu, (30/07/2025) Siang.

Pemerintah Republik Indonesia memiliki visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 dan delapan misi yang disebut Asta Cita. Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengemban tugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang selaras dengan misi Asta Cita keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

SDM unggul tersebut harus mempunyai delapan karakter utama
bangsa yakni: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta bermanfaat. Delapan karakter utama bangsa ini dapat tercapai melalui pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari sehingga membudaya dan
terinternalisasi pada diri anak menjadi karakter.

Pembiasaan yang harus dilakukan oleh anak setiap hari disebut
dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi,
beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, ber-kelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter.

Pembentukan karakter ini membutuhkan waktu dan keterlibatan berbagai pihak terutama keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media.

Oleh karena itu, dibutuhkan panduan bagi orang tua/wali, guru, dan satuan pendidikan agar dapat:

1. mengetahui apa saja tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat;
2. memahami pentingnya menerapkan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat;
3. memahami manfaat penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia
hebat;
4. memahami cara menerapkan tujuh kebiasaan anak Indonesia
hebat;
5. memahami apa yang harus dilakukan untuk mendukung
penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat;
6. mengetahui bahwa anaknya telah terbiasa melakukan tujuh
kebiasaan anak Indonesia hebat; dan
7. memahami hal penting lainnya yang perlu diketahui untuk mendukung gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat.

Orang tua atau wali, guru, dan satuan pendidikan mempunyai peran
penting dalam membimbing anak menerapkan tujuh kebiasaan
anak Indonesia hebat menggunakan metode atau cara yang penuh kesadaran (mindfulness), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful).

Adapun peran orang tua dan lingkungan :

Anak belajar dari apa yang dilihat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kebiasaan positif, seperti disiplin waktu, sopan santun, dan kebersihan.

“Ya benar tadi telah dilaksanakan sosialisasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dan sebagai narasumber adalah Ibu Evi Fatmawati
yang merupakan Koordinator Departemen Humas DPP GPIB,”terang Ir.Agung Karang Ketua Umum DPP Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB), melalui pesan Whatsapp saat menghubungi awak media, Rabu,(30/07/2025).

Lebih lanjut Agung menyampaikan peserta yang hadir dari pengurus DPP GPIB dan Pengurus DPW GPIB Provinsi DKI Jakarta dan Jajarannya.

“Sebagai organisasi yg bergerak dalam bidang pendidikan maka saya akan selalu mensosialisasikan kebijakan Kemendikdasmen kepada masyarakat,”tutur Agung.

Ditempat terpisah, Evi Fatmawati sebagai pembicara dan narasumber pada sosialisasi tersebut mengatakan kita di sini bersama GPIB dalam rangka sosialisasi 7 kebiasaan anak, yang mana 7 kebiasaan tersebut sedang digalakkan oleh Kemendiknas.

“Kita disini untuk menyebarluaskan informasi informasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen),”ujarnya.

“Tujuan di adakannya acara ini untuk melibatkan peran serta orang tua dalam melaksanakan 7 gerakan Indonesia hebat ini, dimana kita bisa berkolaborasi dengan satuan pendidikan yaitu sekolah dan guru untuk bisa melaksanakan 7 gerakan indo hebat ini diantaranya yaitu bangun pagi, beribadah, oleh raga serta makan siang begizi gemar belajar suka bermasyarakat serta tidur cepat,”terang Evi.

Evi juga berharap untuk acara sosialisasi ini agar orang tua bisa meningkatkan, serta menanamkan nilai nilai tinggi serta kebiasaan kebiasaan positif, yang memang semua itu sangat pondasi sekali, landasannya itu sesuai kebiasaan sehari-hari, agar kita berbiasakan memberikan kebiasaan agar terbangun menjadi karakter agar pula terbangun keberadapan.

“Ayuk kita sama-sama menjadikan anak kita anak hebat, anak yang berkwalitas, anak yang berinterigas agar kita menjadikan karakter yang lebih baik lagi,”tandasnya.

Loading


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Peluncuran Booklet “Gebyar UMKM Condet”: Dokumentasi Kekayaan Budaya Betawi, UMKM, dan Transformasi Digital

29 Juli 2025 - 09:56 WIB

Komite Sekolah SMPN 259 Jakarta Berkolaborasi Bersama FKKS dan Paguyuban Komite Lubang Buaya Gelar Seminar Parenting Peran Orang Tua Dalam Menghadapi Era Digital dan Medsos

25 Juli 2025 - 14:29 WIB

Teman Seperempat: Bersama Menata Ulang Arah Melalui 5 Fase Cerita dari Podcast “Volume Up”

20 Juli 2025 - 08:58 WIB

Teman Seperempat: Bersama Menata Ulang Arah Menghadapi Quarter Life Crisis

20 Juli 2025 - 08:49 WIB

Pada Forum Diskusi BPIP dan Kesbangpol DKI Jakarta, GPIB Berikan Pandangan, Saran dan Solusi Dalam Melestarikan Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Emas 2045

17 Juli 2025 - 14:46 WIB

Trending di Berita Pendidikan